SIAPA sangka jika lekar
(keranjang) dari lidi daun nipah, buatan Fadilah (34) bisa ‘melancong’ hingga
ke negeri Jepang. Ya, negeri yang berjuluk matahari terbit itu ternyata sangat
ramah dengan karya warga Desa Pasir panjang, Kecamatan Mempawah Timur ini.
Alhasil, kerajinan tangan itu pun kini mulai di kenal di luar negeri.
Pemasaran lekar buatan
Fadilah ke Jepang ini sebenarnya tidak disengaja. Bermula dari kedatangan
seorang sahabat yang kebetulan bekerja di Jepang. Sebelum pulang, dia sempat
membawa 20 buah lekar sebagai cinderamata. Dari pesanan kecil itulah kini lekar
buatan Fadilah mulai di lirik pasar manca negara.
Kepiawaian Fadilah dalam
menganyam lekar ini diperolehnya secara turun-temurun. Dulu, sewaktu dirinya
masih gadis, ibundanya kerap mengajarinya cara menganyam lidi daun nipah.
Seiring dengan perputaran waktu, seni menyanyam lidi daun nipah ini pun di kembangkan oleh
Fadilah. Hasilnya, ragam bentuk lekar pun tercipta dari tangan-tangan trampil
Fadilah.
Menurut cerita orang-orang
tua dulu, kata Fadilah, lekar hanya di pergunakan sebagai tempat untuk menaruh
aneka ragam bumbu dapur atau sebagai wadah makanan gorengan. Namun seiring
dengan perkembangan jaman, lekar pun kini banyak memiliki fungsi, seperti
tempat buah-buahan, tempat sayur, tempat lauk-pauk, dan lain sebagainya.
“Bentuknya juga sangat beragam, ada yang bulat telur, lonjong, segi empat,
bunga mawar, dan lain sebagainya,” terang perempuan berjilbab ini ramah.
Untuk bisa menghasilkan
lekar yang berkualitas baik, Fadilah menyarankan agar lidi daun nipah yang akan
di rangkai menjadi lekar tidak di jemur di bawah terik sinar matahari.
Rangkailah lidi daun nipah selagi masih segar. Setelah selesai, barulah lekar
di jemur. Agar dapat tahan lama, lekar yang telah kering tadi sebaiknya di
semprot dengan cairan melamik atau pernis. Penyemprotan ini berguna agar lekar
tidak mudah berjamur dan lapuk.
Jika lekar telah jadi,
maka harga jualnya pun bisa bervariasi tergantung besar-kecilnya lekar. Untuk lekar
berukuran kecil, Fadilah mejualnya dengan harga Rp5.000 per buah. Sedangkan
untuk ukuran sedang, harganya Rp15.000 per buah. Untuk yang berukuran besar,
harganya Rp45.000 per buah. Pemasaran lekar buatan Fadulah kini telah merambah
ke sejumlah kabupaten/kota di Kalbar.
Untuk memenuhi permintaan
akan lekar yang terus meningkat, di sanggar kerjanya Fadilah mempekerjakan dua
orang karyawan. Keduanya merupakan remaja putri yang bekerja paruh waktu.
Mereka bekerja usai pulang sekolah. Bagi pembaca yang berminat ingin memiliki
lekar buatan Fadilah, dapatlah kiranya menghubungi Dekranasda Kabupaten
Pontianak, Jalan Daeng Manambon Mempawah, atau menghubungi nomor Hp 081256796411. (pringgo/hms)
sama-sama anak kalbar mempawah..saling kunjungan yaaaa http://bikarscreativ.blogspot.com
BalasHapus