Kamis, 01 Maret 2012
Kamis, 23 Februari 2012
Rabu, 22 Februari 2012
Selasa, 24 Januari 2012
Lekar Nipah Mempawah ke Jepang
SIAPA sangka jika lekar
(keranjang) dari lidi daun nipah, buatan Fadilah (34) bisa ‘melancong’ hingga
ke negeri Jepang. Ya, negeri yang berjuluk matahari terbit itu ternyata sangat
ramah dengan karya warga Desa Pasir panjang, Kecamatan Mempawah Timur ini.
Alhasil, kerajinan tangan itu pun kini mulai di kenal di luar negeri.
Pemasaran lekar buatan
Fadilah ke Jepang ini sebenarnya tidak disengaja. Bermula dari kedatangan
seorang sahabat yang kebetulan bekerja di Jepang. Sebelum pulang, dia sempat
membawa 20 buah lekar sebagai cinderamata. Dari pesanan kecil itulah kini lekar
buatan Fadilah mulai di lirik pasar manca negara.
Kepiawaian Fadilah dalam
menganyam lekar ini diperolehnya secara turun-temurun. Dulu, sewaktu dirinya
masih gadis, ibundanya kerap mengajarinya cara menganyam lidi daun nipah.
Seiring dengan perputaran waktu, seni menyanyam lidi daun nipah ini pun di kembangkan oleh
Fadilah. Hasilnya, ragam bentuk lekar pun tercipta dari tangan-tangan trampil
Fadilah.
Menurut cerita orang-orang
tua dulu, kata Fadilah, lekar hanya di pergunakan sebagai tempat untuk menaruh
aneka ragam bumbu dapur atau sebagai wadah makanan gorengan. Namun seiring
dengan perkembangan jaman, lekar pun kini banyak memiliki fungsi, seperti
tempat buah-buahan, tempat sayur, tempat lauk-pauk, dan lain sebagainya.
“Bentuknya juga sangat beragam, ada yang bulat telur, lonjong, segi empat,
bunga mawar, dan lain sebagainya,” terang perempuan berjilbab ini ramah.
Untuk bisa menghasilkan
lekar yang berkualitas baik, Fadilah menyarankan agar lidi daun nipah yang akan
di rangkai menjadi lekar tidak di jemur di bawah terik sinar matahari.
Rangkailah lidi daun nipah selagi masih segar. Setelah selesai, barulah lekar
di jemur. Agar dapat tahan lama, lekar yang telah kering tadi sebaiknya di
semprot dengan cairan melamik atau pernis. Penyemprotan ini berguna agar lekar
tidak mudah berjamur dan lapuk.
Jika lekar telah jadi,
maka harga jualnya pun bisa bervariasi tergantung besar-kecilnya lekar. Untuk lekar
berukuran kecil, Fadilah mejualnya dengan harga Rp5.000 per buah. Sedangkan
untuk ukuran sedang, harganya Rp15.000 per buah. Untuk yang berukuran besar,
harganya Rp45.000 per buah. Pemasaran lekar buatan Fadulah kini telah merambah
ke sejumlah kabupaten/kota di Kalbar.
Untuk memenuhi permintaan
akan lekar yang terus meningkat, di sanggar kerjanya Fadilah mempekerjakan dua
orang karyawan. Keduanya merupakan remaja putri yang bekerja paruh waktu.
Mereka bekerja usai pulang sekolah. Bagi pembaca yang berminat ingin memiliki
lekar buatan Fadilah, dapatlah kiranya menghubungi Dekranasda Kabupaten
Pontianak, Jalan Daeng Manambon Mempawah, atau menghubungi nomor Hp 081256796411. (pringgo/hms)
Lukisan 3D dari Kulit Batang Pohon Pisang
KREATIFITAS dalam berseni
memang tidak mengenal media pengaktualisasian diri. Tidak seperti pelukis
kebanyakan yang kerap menggunakan kanvas dan cat minyak atau air sebagai media
seninya, Irwen (32) lebih memilih kulit batang pisang atau debog sebagai media
seni. Di tangannya, kulit batang pohon pisang yang sebelumnya telah di
keringkan itu di rangka sedemikian rupa menjadi sebuah lukiasan 3D yang indah
dan mengangumkan.
Ide kreatif ini menurut
lelaki yang akrab disapa Eeng ini lahir secara tidak disengaja saat dirinya
tengah berjalan-jalan di Pasar Mempawah. Ketika itu, Eeng melihat banyak
tumpukan kulit batang pohon pisang yang di buang percuma. Insting seninya
langsung bekerja. Tanpa merasa malu, dia langsung membawa pulang sejumlah kulit
batang pisang kering tersebut.
Sedampainya di rumah,
pemuda kreatif ini langsung mengambil gunting, pisau kater, lem, serta kanvas
lukis yang sebelumnya telh di bingkai. Dengan penuh kesabaran, satu persatu
lembar kulit batang pohon pisang di potong dengan berbagai ukuran. Imajinasi
Eeng terus bermain manakala melihat ragam tekstur serat kulit batang pohon
pisang yang beragam.
Tidak puas dengan
mengeksploitasi kulit batang pohon pisang kering, Eeng pun mencoba untuk
memadupadankan dengan kulit jagung kering serta ranting pohon kering. Setelah
beberapa lama akhirnya sebuah lukisan pemandangan 3D tercipta. “Ide pembuatan
lukisan ini hadir bengitu saja dari alam imajinasi saya. Semuanya mengalir apa
adanya,” ungkap seniman asal Kecamatan Mempawah Hilir ini.
Sukses membuat karya seni
dari kulit batang pohon pisang kering itu ternyata berbuah manis. Sejumlah
pesanan dari para penikmat seni mulai berdatangan. Tidak hanya dari kota
Mempawah, tetapi juga datang dari sejumlah kabupaten/kota di Kalbar. Karyanya semakin mendapat tempat di
hati para penikmat seni manakala Eeng unjuk kebolehan di ajang pameran produk
Dekranasda Kabupaten Pontianak, Sabtu (14/1) lalu di Reuni Akbar
APDN/STPDN/IPDN se-Kalbar, di Taman Wisata Pantai Kijing.
Bagi para penikmat seni
yang ingin memilki karya lukisan 3D dari kulit pohon pisang buatan Eeng,
pemesanan dapat dilakukan dengan mengubungi Dekranasda Kabupaten Pontianak,
Jalan Daeng Manambon, Mempawah atau menghubungi nomor Hp 081256796411. (pringgo/hms)
Kamis, 12 Januari 2012
Reuni APDN, Dekranasda Tampilkan Kerajinan Khas
MEMPAWAH, HUMAS—Dalam
acara reuni akbar STPDN/APDN/IPDN se-Kalimantan Barat yang akan di gelar Sabtu
(14/1) besok, Dekranasda Kabupaten Pontianak membuka stand khusus aneka
kerajinan khas kabupaten Pontianak.
Beragam hiasan
rumahtangga yang ditawarkan antara lain hiasan dari bahan fiberglass, hiasan
dari bahan daur ulang limbah rumahtangga, lesung dan cobek dari baru alam, dan
lain sebagainya. Sedangkan untuk produk makanan rakyat, Dekranasda Kabupaten
Pontianak akan menjual rengginan ubi, sirup lakum, selai lakum, keripik pisang,
ikan asin, udang ebi, kue bulu hantu, dan masih banyak lagi yang lainnya. Semua
kerajinan khas kabupaten Pontianak itu di tawarkan dengan harga yang
bersahabat.
Kepastian pembukaan stand
pameran Dekranasda ini disampikan Ketua Dekranasda Kabupaten Pontianak, Erlina
Ria Norsan usai memimpin rapat koordinasi persiapan pameran di acara reuni
akbar STPDN/APDN/IPDN se-Kalimantan Barat. Rapat tersebut di gelar di Ruang
Pertemuan Dekranasda Kabupaten Pontianak, Rabu (11/1) lalu.
Disamping menawarkan
kerajinan khas kabupaten Pontianak, kata Erlina, pihaknya juga akan
memperkenalkan corak baru batik Awan Berarak. Corak batik kebanggan masyarakat
kabupaten Pontianak ini tampil dengan sisipan motif khas kabupaten Pontianak.
Bagi masyarakat yang ingin memiliki batik cantik ini, dapat kiranya menghubungi
petugas Dekranasda Kabupaten Pontianak yang ada di stand pameran, atau langsung
berkunjung ke Sekretariat Dekranasda Kabupaten Pontianak, di Jalan Daeng
Manambon, Mempawah dengan nomor Hp. 081256796411.(hms)
Bupati Pontianak Resmikan Sekretariat Dekranasda
MEMPAWAH-- Bupati Pontianak, Ria Norsan meresmikan
penggunaan kembali Kantor Dekranasda di Kelurahan Tengah dan Ruang Asoka
RSUD Dr Rubini Mempawah, Selasa (8/2) siang. Peresmian tersebut
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.
“Dalam rangkaian HUT Pemindahan Ibukota Kabupaten Pontianak dari Kota Pontianak ke Mempawah, Bupati Pontianak akan meresmikan penggunaan kembali Kantor Dekranasda dan Ruang Asoka RSUD Dr Rubini Mempawah,” kata Drs Sujoko MSi, Kabag Humas Pemkab Pontianak dalam ramah tamah perayaan HUT Pemindahan Ibukota Mempawah ke-48.
Dijelaskannya, sebelumnya kantor Dekranasda Kabupaten Pontianak memang sudah ada. Hanya saja, keberadaannya kurang dimaksimalkan. Karenanya, dengan diresmikannya penggunaan kembali kantor ini diharapkan dapat menjadi wadah meningkatkan hasil-hasil karya khas Kabupaten Pontianak.(pringgo/hms)
“Dalam rangkaian HUT Pemindahan Ibukota Kabupaten Pontianak dari Kota Pontianak ke Mempawah, Bupati Pontianak akan meresmikan penggunaan kembali Kantor Dekranasda dan Ruang Asoka RSUD Dr Rubini Mempawah,” kata Drs Sujoko MSi, Kabag Humas Pemkab Pontianak dalam ramah tamah perayaan HUT Pemindahan Ibukota Mempawah ke-48.
Dijelaskannya, sebelumnya kantor Dekranasda Kabupaten Pontianak memang sudah ada. Hanya saja, keberadaannya kurang dimaksimalkan. Karenanya, dengan diresmikannya penggunaan kembali kantor ini diharapkan dapat menjadi wadah meningkatkan hasil-hasil karya khas Kabupaten Pontianak.(pringgo/hms)
Pelantikan Pengurus Dekranasda Kabupaten Pontianak
MEMPAWAH–Bupati Ria Norsan melantik kepengurusan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Rabu (22/6) di aula kantornya. Ny Erlina Ria Norsan dipercaya memimpin lembaga yang berkantor di Kelurahan Tengah Mempawah Hilir itu. Pelantikan berlangsung khidmat dan sederhana.
Dalam sambutannya, Bupati Ria Norsan mengajak jajaran pengurus Dekranasda Kabupaten Pontianak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Terutama berkaitan dengan tugas pokok Dekranasda. “Pengurus Dekranasda hendaknya dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Yakni sebagai wadah pembinaan perajin dan produk-produk kerajinan tangan asli daerah ini. Juga melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap anggota Dekranasda, serta turut menyukseskan pembangunan daerah,” kata Norsan.
Menurut bupati, apabila Dekranasda dapat menjalankan dan melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal, maka tujuan utama Dekranasda, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menggali dan mengembangkan, serta melestarikan warisan budaya bangsa dapat tercapai. “Perlu komitmen dan kerja keras pengurus Dekranasda untuk mencapai tujuan tersebut. Sejak dilantik dan dikukuhkan, hendaknya para pengurus secepatnya mulai bekerja guna mencapai hasil yang maksimal,” sarannya.
Masih menurut Norsan, Dekranasda merupakan lembaga mitra kerja Pemkab. Dengan peran dan fungsi strategisnya, Dekranasda dapat membantu Pemkab meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi Dekranasda merupakan wadah bagi para perajin daerah, dan pelaku bisnis yang sebagian besar anggotanya merupakan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan potensi dan hasil karyanya, sehingga memiliki nilai jual tinggi.
Dekranasda juga dituntut melakukan pembinaan terhadap anggota, dan kelompok-kelompok usaha di bawah naungannya. Termasuk mempromosikan, serta memasarkan hasil karya asli daerah Kabupaten Pontianak kepada masyarakat luas. Dekranasda harus bisa membina penemuan dan penggunaan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas produk kerajinan daerah, menanamkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya seni kerajinan daerah. Termasuk memerhatikan, dan memperjuangkan kepentingan para perajin. "Disamping itu, Dekranasda hendaknya mampu membantu pemerintah merumuskan kebijakan di bidang industri kerajinan, serta memperluas pangsa pasar hasil kerajinan daerah. Sehingga produk kita mampu bersaing dengan produk luar negeri,” harap bupati Norsan.
Masih menurut Norsan, jajaran pengurus Dekrasnasda harus menjalin hubungan sinergis dengan instansi di lingkungan Pemkab Pontianak. Kerja sama tersebut akan membantu dan mendukung berbagai program kerja yang disusun lembaga itu. “Dengan melakukan inventarisasi yang lebih akurat, pembinaan kualitas produk kerajinan daerah, serta memperluas pangsa pasar melalui promosi dan keikutsertaan dalam berbagai event pameran, saya optimis berbagai kerajinan daerah ini dapat dikembangkan dan dikenal masyarakat luas,” ujarnya. (pringgo/humas)
Langganan:
Postingan (Atom)